Syarat Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

*Syarat Amar Ma'ruf Nahi Mungkar*

Disebutkan dalam _Syarah Kitab Riyadhus Shalihin, Bab 13 Memperbanyak Jalan Kebaikan, penjelasan hadits no. 120,_ Syaikh Utsaimin rahimahullah menyebutkan ada beberapa syarat ketika kita hendak menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, diantaranya :

1⃣ *Pelakunya memahami syari'at Islam.*

Seseorang yg tdk memahami syariat, tdk diperbolehkan berbicara mengenai agama, krn dia berbicara atas nama agama, maka tifak diperbolehkan berbicara tanpa dasar ilmu agama. _*Allah mengharamkan hal ini*_ dalam Qur'an :

{وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا} [الإسراء : 36]

_Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya._ ( QS Al Isra' 36 ).

2⃣ *Mengetahui bahwa orang yg diajaknya melanggar atau mengabaikan perintah Allah.*

Sebagaimana Nabi ﷺ ketika khotbah jumat lalu ada laki2 datang dan langsung duduk, maka oleh beliau ﷺ ditanya : "Apakah kamu sudah sholat?". Dijawab orang itu : "Belum". Lalu beliau ﷺ berkata lagi : "Berdirilah dan sholatlah dua rakaat yg pendek".
Beliau menanyai terlebih dulu, dan tdk lsg menegur : "Kenapa kamu duduk?".

3⃣ *Tindakannya tidak mengakibatkan perbuatan yang lebih mungkar.* Jika demikian, maka hendaknya ia menahan krn termasuk pada mengambil tindakan yg lebih ringan akibat keburukannya.

{وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ } [الأنعام : 108]

_"Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan."_ (QS Al An'am 108).

Amar ma'ruf nahi mungkar hendaknya tidak mengakibatkan yang lebih mungkar darinya, unuk menjaga agar tidak terjadi kemungkaran yang lebih besar.

Amar ma'ruf nahi mungkar wajib memiliki niat untuk kemaslahatan bersama, tidak untuk nggaya-nggaya, berbangga, popularitas atau melanggengkan kekuasaan.

------
Faidah Kajian _Syarah Riyadhus Shalihin_ , oleh Ustadz Aris Munandar, M.Pi, dengan sedikit tambahan keterangan setelahnya.
Ikuti Setiap senin, bakda maghrib, Masjid Al Hidayah Purwosari, Jakal km6 Yogyakarta.

*Sikap Terhadap Kezholiman*

روى البخاري في صحيحه عن أنس رضي الله عنه، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «انصر أخاك ظالـمًا، أو مَظْلومًا»، فقال رجل: "يا رسول الله، أنصره إذا كان مَظْلومًا، أفرأيت إذا كان ظالـمًا، كيف أنصره؟" قال: «تَحْجُزُه، أو تمنعه من الظُّلم، فإنَّ ذلك نَصْره».

Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab Shahihnya ( Shahih Bukhari ), dari Anas radhiyallahu anhu, dia berkata : Rasulullah ﷺ bersabda : _"Tolonglah saudaramu yang berbuat zholim atau yang di zholimi". Kemudian ada yang berkata : "Ya Rasulullah, aku menolongnya jika dia di zholimi, bagaimana pendapatmu cara menolongnya jika ia yang berbuat zholim?". Rasulullah ﷺ menjawab : "Dengan mencegahnya berbuat zholim atau melarangnya dari berbuat zholim, maka itulah cara menolongnya"._ (1)

Terkadang kita melihat seseorang sgt rewel menasehati kita yang muslim, sementara terkesan membiarkan teman2 atau orang2 kafir lain yg berbuat zholim. Maka renungkanlah, barangkali ia sgt peduli dengan surga dan neraka kita... *Ia adalah teman sejati kita !!!*

Karena seorang muslim tidaklah disebut sempurna imannya sampai ia mencintai dan memperlakukan orang lain sebagaimana ia mencintai dan memperlakukan dirinya sendiri, sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda :

عن أنس بن مالك رضي الله عنه خادم رسول الله صلى الله عليه وسلم أن النبي صلى الله عليه وسلم  قال : ( *لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه* ) ، رواه البخاري ومسلم

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, pelayan Rasulullah ﷺ, bahwasannya nabi ﷺ bersabda : _"Tidak sempurna iman kalian sampai engkau mencintai saudaramu sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri"._ ( HR Bukhari dan Muslim ). (2)

-----
_Kedua hadits tersebut disusun oleh Imam An Nawawi rahimahullah berurutan dalam Kitab Riyadhus Shalihin.

(1) Syarah Riyadhus Shalihin no. 238, hal 589, Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin ).
(2) Syarah Riyadhus Shalihin no. 237, hal 589, Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin, Hadits Arbain an Nawawi no.13 ).

Terimakasih Semoga Bermanfaat

Comments

Popular posts from this blog

Janganlah Salah Niat hanya untuk Dunia..

Al-Kisah Tiga Orang Yang di Uji

Hal Yang Paling Bermanfaat Bagi Dirinya..