Posts

Showing posts from January, 2024

Hal Yang Paling Bermanfaat Bagi Dirinya..

HAL BERMANFAAT DALAM URUSAN DUNIA  ( By.  Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى) 🗓️ Senin, 22 Januari 2024 🏢 Studio ANB Channel, Krajan, Sleman بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda , عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « اَلْمُؤْمِنُ اَلْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ. اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ. وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قَدَّرُ اللهُ، َوَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ » . رَوَاهُ مُسْلِمٌ. “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka ja

Cara & Trik melerai Pertikaian antar Anak

Image
_Serial Fiqih Pendidikan Anak - No: 187_   MELERAI PERTIKAIAN ANTAR ANAK Pertikaian bahkan perkelahian fisik antar kakak-adik kerap terjadi. Akibatnya ada sebagian orang tua yang menganggapnya biasa, sehingga merasa tidak perlu melerai. Padahal Nabi _shallallahu ‘alaihi wasallam_ saat menghadapi kasus serupa, tidak membiarkannya. Jabir bin Abdullah _radhiyallahu ‘anhu_ bercerita, _“Dua bocah berkelahi. Bocah pertama dari golongan Muhajirin, dan yang kedua dari golongan Anshar. Akhirnya bocah pertama berteriak, “Wahai orang-orang Muhajirin!”. Bocah kedua berteriak, “Wahai orang-orang Anshar!”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun keluar dan berkata, “Apa-apaan ini! Mengapa slogan jahiliyah kembali diteriakkan?”. Para sahabat menjelaskan, “Tidak wahai Rasulullah. Ini ada dua bocah berkelahi. Salah satunya memukul pantat temannya”. Beliau bersabda, “Baiklah. Seorang muslim harus membantu saudaranya yang berbuat zalim atau yang terzalimi. Bila ia berbuat zalim, maka bant