PROSES AWAL TERJADINYA NASI; SALAH SATU MAKANAN POKOK ORANG INDONESIA

(PROCESS MAY BE EARLY RICE; ONE OF THE COST OF FOOD INDONESIA)











  Nasi merupakan salah satu makanan pokok orang indonesia, yang bisa menahan lebih lama timbulnya rasa lapar lagi, disamping masih ada banyak makanan lain yang kandungannya sama dengan nasi yaitu karbohidrat sebagai sumber energi, antara lain : singkong, ketela, ubi-ubian yang kedepannya bisa dijadikan sebagai alternatif pengganti dengan diolah/ diproses secara higinies menjadi seperti : kicktella, bakpia ungu, mie ayam ungu dan lain sebagainya.
Orang indonesia masih tetap mempertahankan makanan pokok tersebut, yang sudah merupakan warisan/peninggalan turun-temurun dari nenek moyang, disamping negara indonesia adalah negara agraris yang cocok sekali untuk bercocok tanam karena adanya sarana dan prasarana yang memadai seperti air dan tanah yang subur.
  Pada kesempatan ini saya akan mengurai salah satu makanan pokok orang indonesia yaitu nasi. Dari awal penanaman benih biji padi hingga penuaian hasil padi yang akan diproses menjadi nasi, melewati beberapa tahap antara lain :

Pada Tahap Pertama (1)  

  Persiapan lahan untuk penyebaran benih biji padi pilihan, untuk dijadikan bakal induk/winih dalam bahasa jawa, yang dipertahankan untuk tumbuh tinggi besar bisa mengasilkan banyak cabang untuk keluarnya butiran-butiran padi dari setiap cabangnya. Benih biji padi pilihan disini karena banyak macam jenis nama setiap padi, yang pada setipa masing-masing padi berbeda bentuk dan rasanya jika sudah diolah menjadi nasi, seperti : Cisidane, 64, IR, mentik wangi dan lain-lain.
Benih disebarkan begitu saja ditanah yang subur/tidak tercemar, kemudian ditimbun/ditutup pakai tanah tipis-tipis atau dengan alang-alang sampai tertutup semua. Proses ini memerlukan waktu kurang lebih tiga hari. Jika penutupnya menggunakan alang-alang maka alng-alang tersebut diambil lagi, tetapi jika penutupnya menggunakan tanah tipis dibiarkan saja, alasan penutup tanah yang tipis adalah agar waktu tiba saatnya untuk dipindahkan/dicabut tidak kesulitan karena akar yang semakin banyak.
Ukuran ideal berat benih 5 - 7 kg untuk ditanam dilahan seluas 1000 m2 dengan hasil yang akan diperoleh sekitar 5 - 7  kwintal/ 1000kg.

 Benih usia 5 hari.
Proses pemindahan atau musim tanam antara benih ke induk/winih siap tanam kurang lebih 25 hari, dengan cara dipilih yang tinggi-tinggi untuk dijadikan bakal. Pada waktu tiba saatnya 25 hari tersebut mulai dipersiapkannya lahan untuk ditanami dengan cara dibajak tanah dibolak-balik baik dengan mesin/ trucktor maupun dengan hewan seperti sapi, kerbau sampai dengan tanah menjadi gembur. Pada tahap ini sebelumnya sawah/lahan dikasih air terlebih dahulu selama kurang lebih 3 - 5 hari.











Pada Tahap Kedua (2)


  Mulailah bercocok tanam bakal padi pilihan. Untuk mendapatkan hasil yang bagus dalam pengerjaanya harus benar-benar rapih, lurus. Pada umumnya menggunakan seutas tali yang ditarik lurus dari ujung 1 ke 1 nya. Jarak yang ideal setiap bakal padi untuk ukuran luas 1000m2 yaitu 23 x 23, pada setiap titiknya diisi 3-4 bakal padi pilihan.








Setelah selesai lanjut ke tahap berikutnya yaitu perawatan.


Tahap Ketiga (3)




  Pada tahap ini bakal padi/winih dibiarkan saja dengan pengairan yang cukup, selama kurang lebih 2 minggu/ 14 hari. Kemudian dibersihkan pada celah-celah antara tanaman yang satu dengan yang lainnya jika ada tanaman pengganggu seperti benalu, rumput liar, dengan cara di sosroki menggunakan alat lempengan besi seperti parut kalau dalam bahasa jawanya "luku", kalu orang yang mengerjakan namanya sedang "matun"

Tahap Keempat (4)

  Setelah dipatun kemudian diberi pupuk baik yang organik maupun kimia. Jika pupuk menggunakan organik maka perawatannya akan lebih extra karena tanaman pengganngu akan cepat tumbuh, juga hewan belalang pengrusak tanaman lebih suka, karena padi juga akan lebih sehat kalo dikonsumsi harga juga akan lebih mahal. Sedangkan jika menggunakan pupuk kimia sepereti "urea" yang bentuk butiran-butiran kecil seperti mutiara dengan cara disebarkan sampai rata juga tidak terlalu kebanyakan sesuai ukuran.
  Untuk tahap selanjutnya yaitu pengawasan pada tanaman dengan pemberian pengairan yang cukup yang dalam bahasa jawa namanya "Lep" yang berjarak, sekiranya kering baru dikasih air, akan tetapi tidak harus sampai banyak air seperti awal tanam akan berakibat pembusukan jika kebanyakan air. Kemudian dilakukan pengontrolan yang rutin barang kali ada hewan pengganggu pemakan daun seperti belalang, ulat yang kelewat banyak dalam istilah pertanian disebut "Hama".




  Jika hal tersebut terjadi maka dilakukan antisipasi dengan memberikan obat anti hama dengan cara dicampurkan dengan pupuk daun yang kemudian disemprotkan pada tanaman pada pagi hari antara pukul 7.00 - 9.00 wib, yang mana pada waktu tersebut terjadi proses fotosintesis dengan dibantu sinar matahari. Hewan pengganggu seperti ini akan muncul pada masa tanaman menginjak usia 1,5 bulan - 2,5 bulan.



Tahap Kelima (5)
  
 Setelah melalui keempat tahap tersebut maka tanaman padi sudah mulai tampak butiran-butiran yang keluar dari batang padi sedikit demi sedikit yang terus menerus sampai tampak banyak cabang. Pada masa ini umumnya waktu antara 3 bulan sampai dengan 3,5 bulan untuk siap dipanen, dalam istilah bahasa jawa namanya "Ani-ani".
Untuk selanjutanya dipetik dengan alat seperti "clurit" pada setiap ikat batangnya yang berjumlah 3-5 batang, dengan disisakan batang hampir separohnya dan dibiarkan diberi pengairan saja agar membusuk menjadi "humus" bakal pupuk yang bersifat alami kurang lebih sekitar 3mingguan/ 21 hari. Kemudian diratakan lagi dengan tructor/ bajak dengan hewan untuk dibolak-balik menjadi lahan siap tanam lagi.

  • Pada hasil petik padi, kemudian dipisah/ rontokkan antara biji padi dengan tangkainya dengan bantuan alat perontok atau manual dengan cara di banting-bantingkan/ seperti pedati mencabuk kudanya, maka akan terlepas sendiri sedikit demi sedikit. 
  • Untuk langkah selanjutnya dipilih antara biji padi yang berisi dengan yang kosong/gabug tanpa isi dengan cara diserok dengan tempat seperti ember kemudian dijatuhkan agak tinggi sambil dikenakan angin maka biji padi yang kosong akan jatuh menjauh. 
  • Setelah tahap ini selesai kemudian dilakukan penjemuran ditempat terbuka dengan dikasih alas selama kurang lebih 3 hari dengan cara dibolak-balik disapu agar batang benar-benar hilang, Jika penjemuran ditempat tertutup/lembab dikhawatirkan biji padi akan tumbuh. 
  • Setelah tahap ini sudah kering tetapi usahakan jangan terlalu kering karena berefek akan mudah pecah-pecah waktu di penggilingan. 
  • Untuk langkah selanjutnya kemudian dilakukan penggilingan, untuk memisahkan biji padi dengan kulitnya melalui 3 proses. Setelah lepas semua baru isi biji padi ini yang diberi nama "beras" untuk siap di cuci 2-3 kali kemudian dimasak/ direbus untuk menjadi nasi.   













Terimakasih Semoga Bermanfaat












Comments

Popular posts from this blog

Janganlah Salah Niat hanya untuk Dunia..

Al-Kisah Tiga Orang Yang di Uji

Hal Yang Paling Bermanfaat Bagi Dirinya..