(8) Cara Cerdas Menjadi Orang Berhasil Di Dunia Secara Otodidak
(8) The Intelligent Way to Be Successful In The World In Self-taught..
Setiap
orang ingin menjadi berhasil yang bisa memenuhi segala kebutuhan
hidup dan meningkatkan taraf hidupnya ke arah yang lebih baik dari
sebelumnya. Banyak yang berusaha keras untuk bisa menjadi berhasil dengan cara belajar melalui seminar, buku, kuliah, bekerja di
perusahaan bonafit, memulai dan mejalankan suatu bisnis. Namun ada
saja yang menemui kegagalan dan akhirnya berhenti bermimpi menjadi
orang berhasil.
Sebagian orang berpikir, menjadi orang berhasil hanyalah tergantung faktor keberuntungan dan keturunan. Jika
anda berpikir begitu, berarti salah besar. Sebenarnya menjadi berhasil bisa dipelajari dengan mudah, tidak sesulit yang
dibayangkan.
Hilangkan rasa pesimis dan skeptis dalam diri bahwa menjadi orang berhasil itu sulit dan tidak berpihak
kepada kita. Setiap orang memiliki peluang besar menjadi berhasil asalkan ada niat yang kuat dan kepercayaan pada diri bahwa upaya
untuk menjadi berhasil itu selalu ada.
Berikut ini ada 8 cara
yang membuat anda bisa merubah pola pikir dan menjadikan anda cerdas
dalam hal finansial sehingga tujuan menjadi berhasil bisa
tercapai.
1. Pilihlah semua hal yang produktif bukan konsumtif
Produktif
artinya potensi untuk menghasilkan sesuatu produk atau jasa yang
mendatangkan manfaat dan bisa dijual ke masyarakat serta menghasilkan
uang dari penjualan tersebut. Sedangkan konsumtif adalah
aktivitas yang menggunakan atau menghabiskan uang untuk membeli
barang atau jasa, lalu menggunakannya hingga habis nilai guna dari
barang atau jasa tersebut.
Berhubungan dengan hal diatas, kita
pasti ingat akan jenis kebutuhan manusia terbagi 3 yaitu primer,
sekunder dan tersier. Kebutuhan primer terdiri dari makan, minum,
tempat tinggal dan pakaian. Kebutuhan sekunder terdiri dari rekreasi
dan hiburan. Sedangkan kebutuhan tersier meliputi barang dan jasa
mewah.
Harus ada skala prioritas untuk pemenuhan kebutuhan,
mulai dari sangat penting, penting, agak penting atau tidak penting.
Selama masih ada uang, lebih baik digunakan untuk hal-hal yang
produktif yang suatu saat akan menghasilkan uang lagi.
Di
sekitar kita banyak yang mempunyai banyak uang dengan gaya hidup
mewah, mulai dari rumah, kendaraan, pakaian, makanan yang serba mewah
dan mahal. Padahal sebenarnya itu hanya ingin memuaskan nafsu saja.
Sehingga orang lupa akan masa depannya seperti kesehatan, istri dan
anak. Yang pasti jika terbiasa bergaya hidup mewah dan mahal maka
uang akan cepat habis.
Jangan hanya karena gengsi pada status
sosial, kita lalu membelanjakan uang untuk hal yang sebetulnya tidak
penting. Contohnya kita selalu membeli produk yang bermerk terkenal. Padahal merk terkenal bukan jaminan kualitas. Yang
terpenting dari produk adalah fungsinya. Kita terjebak dengan
kebanggan menggunakan merk mahal atau terkenal.
2.
Kembangkan Aset, bukan liabilitas
Banyak
yang keliru tentang apa itu aset. Karena ada sebagian yang menyama
artikan aset dengan harta. Bukan itu maksudnya !. Aset adalah
segala sesuatu yang bisa mengalirkan uang ke dalam kantong kita. Aset
bisa berupa harta, fisik manusia, keterampilan, sumber daya alam dan
lainnya.
Liabilitas adalah segala sesuatu yang bisa
mengeluarkan uang dari kantong kita.
Harta yang kita miliki
bisa dijadikan aset dan menghasilkan uang semisal, rumah yang
disewakan, tanah yang diubah menjadi lahan produktif, buku-buku yang
disewakan dan masih banyak lainnya.
Keterampilan yang kita
punya seperti menulis, pandai berbahasa inggris bisa digunakan untuk
mendatangkan uang.
Contoh liabilitas yang sering kita lihat
adalah menggunakan HP yang mahal dan canggih, rumah yang mewah,
televisi layar datar, pakaian bermerk mahal, dan kendaraan mahal yang
pasti itu membutuhkan biaya operasional yang mahal.
Jadi,
pangkas berbagai penggunaan harta atau kepemilikan dan ubah itu semua
menjadi aset berharga yang akhirnya bisa menghasilkan uang.
3.
Siklus penggunaan uang
Ketika
menerima gaji, sebagian orang berpikir akan membelanjakan uangnya
untuk hal yang konsumtif sehari-hari. Ada juga yang menggunakannya
untuk berbelanja pakaian baru, handphone terbaru sehingga gaji yang
diterima tersisa sedikit atau bahkan sudah habis sebelum waktu gajian
bulan berikutnya.
Fenomena lain yang terjadi pada karyawan
atau pegawai adalah keberanian dalam berhutang untuk membeli barang
liabilitas secara kredit. Sehingga gaji yang didapatkan tiap bulan
habis untuk membayar barang kreditan.
Sebaiknya uang gaji yang
didapat sebisa mungkin disisihkan untuk membangun aset
sebanyak-banyaknya. Apalagi bagi kaum muda, sehingga waktu untuk
membangun aset bisa lebih mudah dan nantinya akan meraih kebebasan
finansial.
Banyak yang tergoda menggunakan gajinya untuk
hal-hal konsumtif dan hiburan sehingga tanpa disadari uang sudah
menipis bahkan habis sebelum gajian.
4.
Menjadi pemilik pekerjaan, bukan menjadi pekerja
Banyak
yang bercita-cita menjadi pilot, dokter, guru, atau lainnya. Tapi
pernahkah kita berpikir menjadi seorang pemilik rumah sakit, pemilik
sekolah, penulis dan pengusaha?. Kita seakan dibelenggu oleh
paradigma yang mendidik kita untuk menjadi pekerja, bukan menjadi
pemilik pekerjaan. Pekerja atau pegawai yang menerima gaji atau upah,
bukan pemilik pekerjaan atau usaha yang bisa membayar atau menggaji
orang lain.
Kita harus berpikir bagaimana agar kemampuan dan
skill atau keterampilan yang dipunyai bisa menjadi modal untuk
mendirikan usaha tertentu. Kita pasti memiliki tidak hanya satu skill
saja, karena Tuhan menganugerahkan kepada manusia dengan banyak
kemampuan dan keterampilan yang sebenarnya bisa digali dan dilatih
lebih dalam lagi.
5.
Keunikan atau ciri khas
Kunci
yang selalu menarik orang untuk tertarik dengan kita adalah adanya
keunikan, ciri khas dari ide anda. Temukan keunikan pada diri anda,
perdalam keterampilan anda, dan tuangkan ide-ide unik anda dalam
bisnis anda. Orang kaya di dunia selalu menginvestasikan sesuatu
untuk ide mereka sendiri. Sehingga suatu saat mempunyai kekuatan
tersendiri di dunia. Beranilah untuk berbeda dari yang lain.
Karena itu bisa menjadi nilai jual yang tinggi anda. Ingatlah, bahwa
ide unik yang muncul di kepala seseorang akan sangat berharga untuk
bisa menjadi pemicu suksesnya produk atau jasa.
6.
Punya rencana kecil dan rencana besar
Seseorang
harus punya rencana kecil yang akan menunjang kesuksesan dan ketika
kesuksesan sudah mulai bertambah, maka rencana berikutnya yang lebih
besar bisa diupayakan dan pada akhirnya kesuksesan yang lebih besar
bisa diraih. Sebagai contoh, ketika seseorang sulit
mendapatkan pekerjaan di perusahaan besar akan merasa gengsi mencoba
pekerjaan yang dianggap tidak bergengsi seperti berjualan pulsa
elektrik, pedagang bakso dan lainnya. Dari kondisi itu, seseorang
yang berpikir sederhana akan membuat keputusan untuk menjalankan
usaha jual pulsa elektrik dan berdagang bakso. Jika seseorang
selalu berkutat dengan gengsi untuk mendapatkan pekerjaan yang
terlihat mewah akan membuat seseorang meniadakan sesuatu pekerjaan
yang sepele, tapi nyatanya bisa menghasilkan walaupun
sedikit.
Jadikanlah itu sebagai rencana kecil kita terlebih
dulu. Sebelum menapaki rencana yang lebih besar. Hasil uang yang
didapatkan ditabung untuk pengembangan usaha seperti membuka cabang
outlet pulsa elektrik ataupun warung bakso di berbagai lokasi. Bukan
tidak mungkin, nanti akan menjadi perusahaan distributor pulsa atau
perusahaan bakso yang sukses.
7.
Pandai menjual dan membeli
Cara
ini selalu kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Cobalah menjual
sesuatu barang yang bisa dijual lagi dan menghasilkan uang dari itu.
Pelajari kebutuhan yang sering ada di masyarakat. Maka kita punya
peluang untuk berusaha dari sana untuk menyediakan dan menjual barang
kebutuhan. Jangan selalu berpikir membeli barang untuk
kebutuhan sendiri. Pilihlah barang yang bagus dan murah, kemudian
beli dengan jumlah banyak untuk bisa ditawarkan dan dijual kepada
orang lain. Contohnya, ketika sedang musim hujan, barang atau
jasa apa saja yang bisa kita jual kepada orang banyak? Jawabannya
bisa menjual payung, jas hujan dan jaket untuk melindungi tubuh dari
air hujan dan kedinginan. Atau ketika orang yang bekerja pagi hari
dan tidak sempat memasak di rumah, kita bisa menyediakan dan menjual
makanan yang praktis seperti nasi bungkus, roti bungkus dan
lainnya.
8.
Selalu optimis dan semangat terhadap kondisi ekonomi nasional dan
global
Kondisi
ekonomi sekarang begitu dinamis, mulai dari kenaikan harga barang
kebutuhan pokok, tarif dasar listrik, bahan bakar minyak, kenaikan
gaji pegawai, krisis global, melemahnya mata uang rupiah. Apa reaksi
kita terhadap hal tersebut? Sebagian orang ada yang merasa jatuh
mental dan semangatnya ketika mendengar isu atau berita seperti
diatas tadi. Pesimis makin membesar dalam pikiran orang bagaimana
kualitas kehidupannya nanti. Lalu, apa yang harus kita
lakukan? Jawabannya adalah santai saja. Kita harus tetap berpikir
jernih dan memandang sesuatu hal dengan sisi positif. Dengan adanya
keadaan seperti itu, kita dituntut untuk berusaha lebih keras dan
kreatif dalam berbisnis. Selalu ingat bahwa kita sebagai manusia
diperintahkan untuk berdoa, berusaha dan bertawakkal. Karena rejeki
sudah ditentukan oleh Tuhan. Tidak akan lari, kalau itu memang rejeki
yang kita dapatkan.
Terimakasih Semoga Bermanfaat
Comments
Post a Comment
Silakan mengisi komentar di sini...
Maaf, Mohon Bagi yang copy paste JANGAN Lupa Linknya yang punya juga di sertakan