Meneladani Imam Ahmad manhaj Salafi Ahli Sunnah wal Jama'ah

Nusantara Mengaji:
๐Ÿ“ *Faidah Dauroh Manhaj #2*
[ *Meneladani Imam Ahmad, Ketegaran Seorang Muslim Saat Fitnah Melanda*]

Oleh : Ustadz Abul Aswad Al Bayaty hafizhahullah

1. Di setiap zaman memiliki Imam Ahlusunnah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah akan mengutus (menghadirkan) bagi umat ini (umat Islam) orang yang akan memperbaharui (urusan) agama mereka pada setiap akhir seratus tahun”[1].

2. Imam Ahlussunnah secara khusus diperuntukkan bagi Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah, sepertinya halnya Syaikhul Islam secara khusus diperuntukkan bagi Ibnu Taimiyah rahimahullah...

3. Sampai-sampai ada yang menyatakan, Imam Ahmad menyelamatkan umat Muhammad untuk kedua kalinya. Pertama, Abu Bakar menyelamatkan akidah umat ketika Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam wafat dan yang kedua Imam Ahmad lantang menyerukan akidah yang benar saat keyakinan sesat khalqu Alquran mulai dilazimkan.

4. Imam Ahmad bin Hanbal sangat antipati dengan Ilmu Kalam (Filsafat), karena menyebabkan seseorang menyelisihi Aqidah Ahlussunnah

5. Beliau membenci duduk dengan ahli bid'ah dan tidak mau mendengarkan ucapan mereka...

6. Ibnu Taimiyyah berkata: " Setiap pendapat yang dikatakan hanya oleh seseorang yang hidup di masa ini dan tidak pernah dikatakan oleh seorangpun yang terdahulu, maka itu salah." Imam Ahmad mengatakan: "Jangan sampai engkau mengeluarkan sebuah pendapat dalam sebuah masalah yang engkau tidak punya pendahulu padanya. " (Majmu' Fatawa: 21/291) [2]

7. Ketika Khalifah Makmun Dinasti Abbasyiah berkuasa, muncul bid'ah golongan Mu'tazilah, bahwasanya Al Qur'an adalah Makhluk. Beliau memaksakan aqidah mu'tazilah kepada para Imam Ahlusunnah wal Jama'ah dimana para Imam disiksa dan dibunuh.

8. Tiga Khalifah Dinasti Abbasiyah yang terkena bid'ah Mutazilah adalah Al Makmun, Mu'tasim dan Al Watsiq, kemudian di zaman Al Mutawakil tegak aqidah ahlusunnah wal jama'ah.

9. Aqidah Ahlusunnah wal Jama'ah. [3]
a. Al Qur'an adalah Kalamullah, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an,
b. Perkara Asma wa Sifat dipahami apa adanya.
c. Tidak mentakyif/membagaimanakan, tamtsil/menyerupakan, tahrif/menyelewengkan, ta'wil/menyimpangkan maupun ta'til/menolak dalil2 asma wa sifat.

10. Ketika masa fitnah itu Imam Ahmad bersabar dari kezhaliman penguasa dan tetap tegar di atas Sunnah. Imam Ahmad tidak memberontak walaupun perbuatan para Khalifah itu adalah Kekufuran, namun demikian tidak serta merta pelakunya dikafirkan karena harus terpenuhi syarat & terlepasnya penghalang..

Ditulis : Pecinta Sunnah - Jogja
๐Ÿ•ŒMesjid Al Ikhlas Karangbendo

๐Ÿ“šReferensi
[1] https://muslim.or.id/3942-mengenal-para-ulama-pembaharu-dalam-islam.html#_ftn1
[2] http://googleweblight.com/i?u=http://www.assunnah-qatar.com/artikel/ilmu/7-prinsip-prinsip-mengkaji-agama.html&hl=en-ID&geid=1033
[3] Faidah Kajian Kitab Lum'atul I'tiqod karya Ibnu Qudamah oleh Ustadz Muhammad Romelan hafizhahullah

Broadcast ini bisa juga dinikmati di channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )

Wallahua'lam
Semoga bermanfaat.

=======================
Silahkan dishare ke yang lain jikalau dirasa bermanfaat. Dan mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya.

Terima kasih Semoga Bermanfaat

Comments

Popular posts from this blog

Janganlah Salah Niat hanya untuk Dunia..

Al-Kisah Tiga Orang Yang di Uji

Hal Yang Paling Bermanfaat Bagi Dirinya..