Alasan penting yang mendasar MENOLAK ucapan selamat hari raya umat lain | Nonislam
(An important reason underlying REFUSE holiday greeting other people | Nonislam)
Sebelumnya Maaf Saudara-saudara untuk saling mengingatkan
CARA MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA UMAT LAIN...
- Muslim: "Bagaimana natalmu? "
- David: "Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku??"
- Muslim: "Tidak. Agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu. Tapi urusan ini, agama saya melarangnya..!!"
- David: "Tapi kenapa?? Bukankah hanya sekedar kata2? Teman2 muslimku yg lain mengucapkannya padaku??"
- Muslim: "Mungkin mereka belum mengetahuinya, David. Bisakah kau mengucapkan dua kalimat Syahadat?"
- David: "Oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya... Itu akan mengganggu kepercayaan saya..!"
- Muslim: "Kenapa?? Bukankah hanya kata2? Ayo, ucapkanlah..!!"
- David: "Sekarang, saya mengerti.."
Inilah yang menyebabkan "Buya Hamka" memilih meninggalkan jabatan dunia sebagai Ketua MUI ketika didesak pemerintah untuk mengucapkan "Selamat Natal" yang meskipun anggapan HANYA BERUPA kata-kata keakraban/toleransi namun disisi Allah nilainya justru menunjukkan kerendahan aqidah seorang hamba yang tidak faham / tidak mau mengerti akan konsep ilmu agama yang disisi lain faham akan ilmu-ilmu umum yg sifatnya tiada kekal, tak berimbas akan keselamatan akheratnya yang abadi.
Selamatkan akidah saudara kita yang lain sebagai mana kita ingin diselamatkan jika ada yang salah. Silakan disebarkan...
Terimakasih Semoga Bermanfaat
Comments
Post a Comment
Silakan mengisi komentar di sini...
Maaf, Mohon Bagi yang copy paste JANGAN Lupa Linknya yang punya juga di sertakan