Akankah Amalan kita Diterima Alloh..?

Apakah Amalan Kita Diterima Allah?
---------------------------------

Sungguh menyedihkan bila seseorang berkata, "Yang penting saya beramal baik, perkara diterima/tidak, itu urusan Allah". Dia mengira dan berharap (berangan2) amalannya diterima Allah, sementara dia tidak mengetahui tatacara dan ilmunya ibadah.

Syarat diterimanya amalan :
1. Ikhlas
2. Ittiba (mencocoki sunnah rasulullah).

من أحدث في أمرنا هدا ما ليس منه فهو رد

Barangsiapa mengadakan perkara yg baru di agama kami, maka ia akan tertolak. HR Bukhari - Muslim.

Dan di riwayat yang lain :

من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد

Barangsiapa beramal dg amalan yg tdk kami ajarkan, maka akan tertolak". HR Muslim.

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al Kahfi: 103-104)

Para sahabat dulu sgt takut dan mengira amalannya tidak diterima. Shg dlm setiap ibadah, mereka radhiyallahu anhum selalu menghadirkan 3 rukun ibadah, mahabbah (cinta), rojaa (berharap), dan khouf (takut). Dia melaksanakan ibadah atas dasar kecintaan kpd Allah dan rasulNya, berharap ibadahnya mampu memberikan timbangan yg menghantarkan ke surga, serta mereka sgt takut kepada Allah bila ibadahnya menselisihi dari apa yg diajarkan nabinya. Itulah sikap dan amalan para sahabat yg dulu dimentori oleh rasulullah saw langsung... Bila ada salah, lsg ditegur oleh beliau.

Berbeda dg orang jaman skrg, dg PD mereka asal beribadah saja, tnp belajar ilmunya, asal berbuat baik, bahkan kalo perlu ditambah2i sesuatu yg dikiranya baik. Bila dibenarkan atau ditegur : " Yg menilai Allah, ga usah sok2an...", wallahul musta'an.

Pun dengan orang yg banyak beramal, kadang mereka ujub thd amalannya, tergelincir kepada riya yang menhapuskan amalan2nya, sombong, atau bahkan terlupa, bahwa amalannya itu tidak berguna ketika Allah tidak memberikan rahmatnya...

عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَارِبُوا وَسَدِّدُوا فَإِنَّهُ لَيْسَ أَحَدٌ مِنْكُمْ يُنَجِّيهِ عَمَلُهُ قَالُوا وَلَا إِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَلَا إِيَّايَ إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِرَحْمَتِهِ

"dari Abu Sufyan dari Jabir berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sederhanalah dan beristiqomah dalam beramal, berkatalah dengan benar! tidak ada seorangpun dari kalian yang amalnya akan menyelamatkan dia. Mereka bertanya, Tidak juga anda Wahai Rosulullah?. (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda: Tidak juga saya, tapi Allah telah memberiku jaminan dalam Rahmat-Nya."

نسأل الله أن يوفقنا وإيكم لما يحبه ويرضا، و أن يسملنا بعفوه و مغفرته ورحمته

و صلى الله و سلم على نبينا محمد و آله و صحبه أجمعين

Yogyakarta Pandeansari, 2 Jumadil Akhir 1437

Terimakasih Semoga Bermanfaat

Comments

Popular posts from this blog

Janganlah Salah Niat hanya untuk Dunia..

Al-Kisah Tiga Orang Yang di Uji

Hal Yang Paling Bermanfaat Bagi Dirinya..