Orientasi/ Arah Kemana Semua Tujuan Kita Hidup...!!! FPI dan Hukum Pancasila


(Orientation / Directions Where All Purpose We Live ... !!! FPI and Law Pancasila)

     Pada dasarnya manusia itu diciptakan fitrah/ bersih/ suci, tinggal bagaimana dia ikut yang mengasuh baik islam, yahudi, nasrani, dan lain sebagainya. Itu sudah tertuang pada kitab suci Al-Qur'anul Karim yang mana kitab sucinya kaum muslim yang notabenenya "Akan meninggikan derajatnya umat islam oleh Alloh SWT, dan akan melemahkan kaum yang lain (Al-Qur'an).

    Disini kita amat-amati perilaku manusia ada banyak sekali macam tujuannya; ada yang orientasi harta duniawi saja yang penting dapat uang-uang... "6 P" (pergi pagi pulang petang penghasilan pas-pasan) tetap saja di jalani, jadi seolah-olah nafakoh hanya sebatas diukur dengan uang. Ini yang perlu digaris bawahi. 

    Seperti dalam Al-Qur'an Alloh berfirman " Alloh akan melapangkan rizkinya bagi yang dikehendaki dan menyempitkan rizki bagi yang dikehendaki juga, jadi memohonlah kepada Alloh Ta'alla dengan sungguh-sungguh khusyuk dengan rasya takut yang mendalam agar do'a keinginan kita terkabul juga diberkahi.

    Banyak macam contoh perilaku manusia yang orientasi tujuan duniawi semata, pasti yang didapat pada akhirnya penyesalan seperti ilmuwan yang menemukan banyak macam teori dan sudah dipraktekan tetap tidak puas merasa masih kurang ini itu dan lain sebagainya. 

Memang Alloh menciptakan ilmu itu buanyak sekali untuk digali dan masih banyak lagi seolah-olah tidak ada habisnya sampai kita sendiri yang lelah. Sebenarnya dengan ilmu yang kita dapat meski sedikit tapi kita mampu mengamalkannya dengan konsisten sudah sangat dianjurkan dalam islam, jadi tidak berlabih-lebihan dalam penggunaanya. Dengan kita mengamalkan ilmu yang baik maka pahala kita akan selalu diperoleh terus-menerus walaupun kita sudah meninggal.

    Berkaca dari itu kita sadari bahwa kita harus bersyukur dan berterimakasih kepada orang tua kita khususnya, karena kita di didik dengan pengetahuan islam, coba bayangkan, kita lihat orang yang nonislam pada umumnya perilakunya pasti ujung-ujungnya hanya pemenuhan kebutuhan duniawi, baik individu maupun kelompoknya dan akan terus-menerus mengumpulkan harta tanpa lelah...tanpa ada keinginan untuk membagi pada si miskin/ zakat/ sodaqoh/ zakat maal, dan kalaupun ada dana sosial hanya sedikit dan berat untuk mengeluarkannya, setelah membantu diberitakan kemana-mana untuk popularitas, orientasi pujian duniawi semata, di hadapan Alloh Ta'alla  seperti debu saja/ tidak dapat balasan pahala sedikitpun seperti yang tertuang dalam Al-Qur'an..."nangudzubillahimindzalik". Itu kesemuanya berbanding terbalik dengan umat muslim yang seyogyanya untuk saling membantu karena niat semata-mata mencari ridho Alloh Ta'alla baik sedikit atau banyak, tidak perlu di besar-besarkan karena pasti Alloh akan membalas niat ibadah kita baik di dunia ataupun di akhirat kelak.

   Seperti halnya kita melihat kerusuhan, perampokan, korupsi, pencurian, penjambretan, pembunuhan, pecandu narkoba, dan perilaku biadab lainnya hanya tujuan utamanya hanya duniawi seperti uang, popularitas, banyak temen, ditakuti, mendapatkan status dan lain-lain. Kalau kita renungkan lagi banyak teman yang rusak seperti ini apa untungnya!? didunia hanya sedikit sedang di akherat balasannya lebih berat karena perilaku di dunia yang tidak dijaga untuk selalu berhati-hati dalam segala tindakan. 

    Perilaku seperti itu akan berapa lama itu bisa bertahan, sedang umur kita juga sudah dibatasi oleh Alloh hanya dirahasiakan waktu tempat ajalnya kita mati karena sebelumnya Alloh telah membinasakan orang/ umat/ kaum yang seperti ini malah lebih kuat dan lebih kaya dengan sangat mudah (Al-Qur'an)

Sebenarnya Orang-orang yang seperti ini yang perlu dikasihani karena belum mendapat petunjuk/ hidayah/ inayah oleh Alloh Ta'alla. (Astaghfirulloh hal'adziim..).

    Berhubungan dengan tema diatas pada dasarnya FPI mendukung sepenuhnya segala kebijakan/ peraturan pemerintah yang ada (menurut jubirnya), untuk lebih memajukan/ mentertibkan perilaku-perilaku manusia yang sesuai dengan azaz yang berketuhanan yang Maha Esa, akan tetapi itu juga harus dicontohi secara konsisten oleh para abdi/ pegawai negara/ pemerintahan dari segala kalangan, secara terus menerus sehingga tidak ada oknum yang menyelewengkan birokrasi, perbendaharaan, bantuan dana hibah, sosial dan lain-lain. Sampai sa'at ini pemerintah hanya setengah-setengah dalam penanganan setiap permasalahan baik sosial, politik, hukum, budaya yang berkaitan di dalam negeri apa lagi luar negeri. 

    Jadi pihak FPI (Front Pembela Islam) sangat "geram" akan ketidak tegasan para abdi negara dari segala kalangan, yang mengetahui adanya ketidak beresan pada birokrsi tetapi enggan menstopnya. 

Disini perlunya kita orang islam yang "mukmin" tentunya untuk "watawasaobil HAQ, watwasaobisobri".

(Kesemuanya tentu harus berkesinambungan pastinya!!!) 

Terimakasih Semoga Bermanfaat


   

Comments

Popular posts from this blog

Janganlah Salah Niat hanya untuk Dunia..

Al-Kisah Tiga Orang Yang di Uji

Hal Yang Paling Bermanfaat Bagi Dirinya..